Cara Membuat Catatan PTR Dari IP Publik Google Cloud Platform Compute
Google Cloud Platform merupakan platform komputasi awan dari Google yang menyediakan banyak sekali resource yang dapat kita gunakan untuk berbagai kebutuhan. Itu semua dapat anda akses dengan kredit sebesar $300 atau jika di Rupiah-kan sebesar Rp.4.317.600 dengan rentang waktu dua belas bulan atau satu tahun. Kredit tersebut disediakan untuk pengguna baru dengan mencantumkan kartu kredit saat pendaftaran.
Disini, saya tidak akan mengulas banyak tentang apa itu platform komputasi awan milik Google. Jika anda penasaran, atau bahkan anda salah satu pengguna baru, silahkan ambil kredit yang ditawarkan melalui tautan berikut ini.
PTR atau pointer (bisa disebut juga reverse DNS) merupakan salah satu dari sekian banyak layanan yang dimiliki oleh pencatatan DNS. Bagi orang awam seperti saya tentu akan sedikit bingung dengan layanan-layanan yang ada.
Secara singkat, proses PTR record hampir sama dengan reverse dari pencatatan A (address atau alamat). A record memetakan nama domain (top level domain atau tld dan subdomain) seperti example.id atau data.example.id, ke sebuah alamat IP. Sedangkan PTR record memetakan alamat IP ke nama host atau hostname. Dengan kata lain, PTR record kebalikan dari A record dan tidak saling berkaitan alias independen.
PTR record tidak dicantumkan dalam DNS record di sebuah named server. Pengaturan PTR dibuat khusus dan biasanya hanya bisa dilakukan oleh pemilik server atau tempat anda membuka layanan IP publik, dalam permasalahan ini, pemilik compute server dan IP publik adalah Google.
PTR Record sangat penting dalam pengaturan mail server. Surel yang terkirim (outgoing) dari sebuah server yang tidak memiliki PTR record akan dianggap sebagai SPAM. Oleh karena itu, penyedia layanan surel seperti Yahoo! Mail dan Google Mail melakukan reverse DNS lookup sebelum menerima surel yang masuk.
Google menyediakan laman khusus yang berfungsi untuk memanajemen atau memverifikasi domain atau subdomain yang kita miliki, meskipun domain atau subdomain tersebut dibuat dari platform penyewaan hosting lain. Laman yang saya maksudkan adalah Postmaster Tools, bisa anda akses melalui tautan ini.
[caption id="attachment_528" align="alignnone" width="840"] Laman Postmaster Tools. Tampilan selamat datang[/caption]
Setelah membuka laman Postmaster Tools, anda akan disuguhkan dengan tampilan Selamat Datang!. Yang perlu anda lakukan hanya mengikuti instruksi yang ada. Klik tombol Get Started.
[caption id="attachment_529" align="alignnone" width="500"] Tampilan ke-2, pengisian alamat domain atau subdomain[/caption]
Proses kedua, masukkan domain atau subdomain yang ingin anda daftarkan, setelah itu klik Next.
[caption id="attachment_530" align="alignnone" width="500"] Proses ke-3, Google memberikan kode verifikasi kepemilikan nama domain[/caption]
Proses ketiga, Google akan memberikan kode verifikasi kepemilikan nama domain atau subdomain berformat TXT record. Salinlah kode verifikasi kepemilikan domain kemudian beralihlah ke laman Zone Editor pada laman cPanel anda. Ingat! Sebelum anda mecatat TXT record jangan mengeklik tombol Verify.
[caption id="attachment_531" align="alignnone" width="818"] Laman Zone Editor di cPanel[/caption]
Setelah anda berada di halaman utama Zone Editor, silahkan klik menu Manage, anda akan diarahkan ke laman Zone Record.
[caption id="attachment_532" align="alignnone" width="840"] Pencatatan TXT record pada Zone Editor[/caption]
Untuk mencatat TXT record, silahkan klik menu Add Record terlebih dahulu. Setelah itu pada kolom Name, isikan nama domain yang sesuai dengan yang anda inputkan di laman Postmaster Tools. Pada kolom Type ubah menjadi TXT dengan mengklik tombol dropdown. Selanjutnya tempel kode verifikasi kepemilikan yang anda dapatkan dari laman Postmaster Tools. Setelah itu klik Add Record.
Setelah menambahkan TXT record untuk verifikasi kepemilikan domain, silahkan beralih kembali ke laman Postmap Tools (gambar proses ke-3) kemudian klik tombol Verify.
[caption id="attachment_535" align="alignnone" width="840"] Kepemilikan domain telah terverifikasi[/caption]
Status verified menandakan domain anda telah terverifikasi oleh mesin Postmaster Tools, selanjutnya adalah menunggu proses recording oleh layanan name server yang ada di dunia. Proses recording yang saya alami sekitar 10 menit.
Menunggu adalah saat-saat yang paling membosankan. Setidaknya begitulah kata-kata para kawula muda. Tapi, saat anda telah melakukan verifikasi kepemilikan domain pada Postmaster, tidak ada waktu untuk menunggu. Yah, agar PTR record anda dapat segera dikenali oleh layanan name server diseluruh dunia, anda harus melakukan sedikit perubahan pada Instance VM untuk menggunakan PTR record yang telah dibuat.
Masuklah ke laman konsol komputasi awan Google. Klik ikon hamburger untuk membuka navigasi, setelah itu klik Compute Engine.
[caption id="attachment_536" align="alignnone" width="840"] Projek Instance VM GCP[/caption]
Setelah anda masuk di laman projek Instance VM, klik nama Instance VM anda (lihat kolom Nama).
[caption id="attachment_537" align="alignnone" width="840"] Tampilan detail instance VM[/caption]
Anda akan diarahkan pada laman detail instance VM. Klik menu Edit yang ada di atas untuk melakukan perubahan konfigurasi.
[caption id="attachment_539" align="alignnone" width="783"] Aktifkan data PTR DNS publik[/caption]
Carilah bagian network interface atau antarmuka jaringan, kemudian klik pada bagian nama antarmuka jaringan. Dalam kasus saya, nama antarmuka jaringan adalah nic0: default. Gulirkan halaman ke bawah hingga sampai pada subbagian Data PTR DNS Publik, cetang checkbox aktifkan kemudian isi kolom dibawahnya dengan nama domain yang sudah anda daftarkan pada Postmaster Tools.
Sampai pada langkah ini, anda telah mengaktifkan PTR record untuk mesin VM anda.
Pengecekan dilakukan untuk memastikan apakah proses recording diseluruh name server dunia telah selesai atau masih tertunda. Untuk melakukan pengecekan dapat anda lakukan melalui peramban web atau Terminal (console pada GNU/Linux).
Pengecekan dengan menggunakan peramban web sangat mudah dan banyak opsi untuk pencarian DNS record. Salah satu alat yang paling sering digunakan adalah www.whatsmydns.net.
Penggunaanya-pun sangat mudah, untuk melakukan pengecekan status PTR record, anda hanya tinggal memasukkan alamat IP publik yang anda gunakan, memilih opsi yang ingin dicari kemudian klik Search.
[caption id="attachment_540" align="alignnone" width="748"] Hasil pengecekan dengan whatsmydns.net[/caption]
Langkah ini sangat mudah dilakukan, anda hanya cukup membuka Terminal kesayangan anda, kemudian mengetikkan beberapa baris perintah berikut untuk melakukan pengecekan terhadap PTR record.
Jika hasil dari perintah-perintah diatas menunjukkan status pointer atau PTR atau name ke example.id, maka proses pencatatan PTR berhasil dengan baik.
Beberapa data seperti nama domain (example.id) atau alamat IP (17.80.19.45) yang saya gunakan pada tutorial ini bukanlah nama domain atau alamat IP sebenarnya. Jadi, silahkan sesuaikan dengan nama domain dan alamat IP publik milik anda.
Saya bercermin pada apa yang sudah saya lakukan dan mengujicobanya. Jadi urutan langkah-langkah membuat PTR record pada tutorial ini dapat anda ikuti dan hanya berlaku untuk platform komputasi awan milik Google.
https://www.niagahoster.co.id/blog/apa-itu-ptr-record-reverse-ip-lookup/
https://www.bestariwebhost.com/mengenal-dns-domain-record/
Disini, saya tidak akan mengulas banyak tentang apa itu platform komputasi awan milik Google. Jika anda penasaran, atau bahkan anda salah satu pengguna baru, silahkan ambil kredit yang ditawarkan melalui tautan berikut ini.
Pengertian PTR Record
PTR atau pointer (bisa disebut juga reverse DNS) merupakan salah satu dari sekian banyak layanan yang dimiliki oleh pencatatan DNS. Bagi orang awam seperti saya tentu akan sedikit bingung dengan layanan-layanan yang ada.
Secara singkat, proses PTR record hampir sama dengan reverse dari pencatatan A (address atau alamat). A record memetakan nama domain (top level domain atau tld dan subdomain) seperti example.id atau data.example.id, ke sebuah alamat IP. Sedangkan PTR record memetakan alamat IP ke nama host atau hostname. Dengan kata lain, PTR record kebalikan dari A record dan tidak saling berkaitan alias independen.
PTR record tidak dicantumkan dalam DNS record di sebuah named server. Pengaturan PTR dibuat khusus dan biasanya hanya bisa dilakukan oleh pemilik server atau tempat anda membuka layanan IP publik, dalam permasalahan ini, pemilik compute server dan IP publik adalah Google.
Kegunaan Dari PTR
PTR Record sangat penting dalam pengaturan mail server. Surel yang terkirim (outgoing) dari sebuah server yang tidak memiliki PTR record akan dianggap sebagai SPAM. Oleh karena itu, penyedia layanan surel seperti Yahoo! Mail dan Google Mail melakukan reverse DNS lookup sebelum menerima surel yang masuk.
Cara Mengatur PTR Record Melalui Postmaster Tools
Google menyediakan laman khusus yang berfungsi untuk memanajemen atau memverifikasi domain atau subdomain yang kita miliki, meskipun domain atau subdomain tersebut dibuat dari platform penyewaan hosting lain. Laman yang saya maksudkan adalah Postmaster Tools, bisa anda akses melalui tautan ini.
Harap diingat, kita hanya dapat membuat PTR record dari penyedia layanan IP publik pilihan kita. Jika anda mendapatkan IP publik dari Instance yang anda bangun dari GCP, maka anda hanya dapat membuat PTR record dari Google, yaitu melalui Postmaster Tools.
[caption id="attachment_528" align="alignnone" width="840"] Laman Postmaster Tools. Tampilan selamat datang[/caption]
Setelah membuka laman Postmaster Tools, anda akan disuguhkan dengan tampilan Selamat Datang!. Yang perlu anda lakukan hanya mengikuti instruksi yang ada. Klik tombol Get Started.
[caption id="attachment_529" align="alignnone" width="500"] Tampilan ke-2, pengisian alamat domain atau subdomain[/caption]
Proses kedua, masukkan domain atau subdomain yang ingin anda daftarkan, setelah itu klik Next.
[caption id="attachment_530" align="alignnone" width="500"] Proses ke-3, Google memberikan kode verifikasi kepemilikan nama domain[/caption]
Proses ketiga, Google akan memberikan kode verifikasi kepemilikan nama domain atau subdomain berformat TXT record. Salinlah kode verifikasi kepemilikan domain kemudian beralihlah ke laman Zone Editor pada laman cPanel anda. Ingat! Sebelum anda mecatat TXT record jangan mengeklik tombol Verify.
[caption id="attachment_531" align="alignnone" width="818"] Laman Zone Editor di cPanel[/caption]
Setelah anda berada di halaman utama Zone Editor, silahkan klik menu Manage, anda akan diarahkan ke laman Zone Record.
[caption id="attachment_532" align="alignnone" width="840"] Pencatatan TXT record pada Zone Editor[/caption]
Untuk mencatat TXT record, silahkan klik menu Add Record terlebih dahulu. Setelah itu pada kolom Name, isikan nama domain yang sesuai dengan yang anda inputkan di laman Postmaster Tools. Pada kolom Type ubah menjadi TXT dengan mengklik tombol dropdown. Selanjutnya tempel kode verifikasi kepemilikan yang anda dapatkan dari laman Postmaster Tools. Setelah itu klik Add Record.
Setelah menambahkan TXT record untuk verifikasi kepemilikan domain, silahkan beralih kembali ke laman Postmap Tools (gambar proses ke-3) kemudian klik tombol Verify.
[caption id="attachment_535" align="alignnone" width="840"] Kepemilikan domain telah terverifikasi[/caption]
Status verified menandakan domain anda telah terverifikasi oleh mesin Postmaster Tools, selanjutnya adalah menunggu proses recording oleh layanan name server yang ada di dunia. Proses recording yang saya alami sekitar 10 menit.
Aktivasi PTR Record Pada Instance VM GCP
Menunggu adalah saat-saat yang paling membosankan. Setidaknya begitulah kata-kata para kawula muda. Tapi, saat anda telah melakukan verifikasi kepemilikan domain pada Postmaster, tidak ada waktu untuk menunggu. Yah, agar PTR record anda dapat segera dikenali oleh layanan name server diseluruh dunia, anda harus melakukan sedikit perubahan pada Instance VM untuk menggunakan PTR record yang telah dibuat.
Masuklah ke laman konsol komputasi awan Google. Klik ikon hamburger untuk membuka navigasi, setelah itu klik Compute Engine.
[caption id="attachment_536" align="alignnone" width="840"] Projek Instance VM GCP[/caption]
Setelah anda masuk di laman projek Instance VM, klik nama Instance VM anda (lihat kolom Nama).
[caption id="attachment_537" align="alignnone" width="840"] Tampilan detail instance VM[/caption]
Anda akan diarahkan pada laman detail instance VM. Klik menu Edit yang ada di atas untuk melakukan perubahan konfigurasi.
[caption id="attachment_539" align="alignnone" width="783"] Aktifkan data PTR DNS publik[/caption]
Carilah bagian network interface atau antarmuka jaringan, kemudian klik pada bagian nama antarmuka jaringan. Dalam kasus saya, nama antarmuka jaringan adalah nic0: default. Gulirkan halaman ke bawah hingga sampai pada subbagian Data PTR DNS Publik, cetang checkbox aktifkan kemudian isi kolom dibawahnya dengan nama domain yang sudah anda daftarkan pada Postmaster Tools.
Sampai pada langkah ini, anda telah mengaktifkan PTR record untuk mesin VM anda.
Pengecekan Status PTR Record
Pengecekan dilakukan untuk memastikan apakah proses recording diseluruh name server dunia telah selesai atau masih tertunda. Untuk melakukan pengecekan dapat anda lakukan melalui peramban web atau Terminal (console pada GNU/Linux).
Pengecekan Melalui Peramban Web
Pengecekan dengan menggunakan peramban web sangat mudah dan banyak opsi untuk pencarian DNS record. Salah satu alat yang paling sering digunakan adalah www.whatsmydns.net.
Penggunaanya-pun sangat mudah, untuk melakukan pengecekan status PTR record, anda hanya tinggal memasukkan alamat IP publik yang anda gunakan, memilih opsi yang ingin dicari kemudian klik Search.
[caption id="attachment_540" align="alignnone" width="748"] Hasil pengecekan dengan whatsmydns.net[/caption]
Pengecekan Melalui Terminal
Langkah ini sangat mudah dilakukan, anda hanya cukup membuka Terminal kesayangan anda, kemudian mengetikkan beberapa baris perintah berikut untuk melakukan pengecekan terhadap PTR record.
$ dig -x 17.80.19.45
$ host 17.80.19.45
$ nslookup 17.80.19.45
Jika hasil dari perintah-perintah diatas menunjukkan status pointer atau PTR atau name ke example.id, maka proses pencatatan PTR berhasil dengan baik.
Catatan!
Beberapa data seperti nama domain (example.id) atau alamat IP (17.80.19.45) yang saya gunakan pada tutorial ini bukanlah nama domain atau alamat IP sebenarnya. Jadi, silahkan sesuaikan dengan nama domain dan alamat IP publik milik anda.
Saya bercermin pada apa yang sudah saya lakukan dan mengujicobanya. Jadi urutan langkah-langkah membuat PTR record pada tutorial ini dapat anda ikuti dan hanya berlaku untuk platform komputasi awan milik Google.
Sumber
https://www.niagahoster.co.id/blog/apa-itu-ptr-record-reverse-ip-lookup/
https://www.bestariwebhost.com/mengenal-dns-domain-record/
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar Anda di sini.